Rabu, 13 September 2017
Senin, 20 Maret 2017
Kamis, 26 Januari 2017
Tanda Akhir Zaman, Al Quran Tersebar Luas, Ahli Agama Tak Dihormati
Nabi memprediksi suatu masa dimana Al qur’an akan mudah didapat, dibaca secara luas, tapi tidak diikuti. Diriwayatkan dari Muadz bahwa Nabi Saw bersabda :
Akan muncul huru hara dimana kemudian sejumlah uang dikumpulkan dan Al qur’an pun dibuka dan ia dibaca baik oleh orang-orang beriman maupun oleh orang-orang kafir, laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda. Seseorang akan membacanya dan berseru,” Tidak ada yang mau !” Lalu ia duduk di dalam rumahnya dan membuat ruang tersendiri seperti masjid di dalam rumahnya Lalu ia akan mengada-ngadakan hal baru dalam agama yang tidak ditemukan dalam Kitabullah atau sunah rasulullah. Waspadalah terhadap bid’ah yang mereka buat, karena sesungguhnya hal tersebut akan menyesatkan kalian .” (HR Muslim, Abu Dawud, Ad-darimi)
Dalam hadis ini dan hadis –hadis lainnya. Nabi Saw mengawali sabdanya dengan ungkapan “ akan muncul huru-hara di mana kemudian sejumlah besar uang dkumpulkan..” Kini sebenarnya kita sering menyaksikan ketidak jelasan semacam itu. Di tiap-tiap mesjid kita menemukan orang-orang merogoh sakunya untuk pengumpulan dana, dimana jutaan uang terkumpul katanya untuk tujuan kegamaan, namun hanya Allah yang tahu kemana dan bagaimana uang tersebut di salurkan.
Selanjutnya hadis tersebut menyebutkan,” dan Al qur’an akan dibuka.” Nabi Saw memberi tahu kita bahwa pada akhir zaman Al qur’an akan dibuka. Perhatikan dengan cermat kata “al Qur’an akan di dibuka (yuftah) dan bukan “ Al qur’an akan dipelajari (yudras). Terbuka- berarti di buat mudah dibaca atau tersedia di mana-mana.
Kemudian sekarang ini kita menyaksikan anak-anak muslim sudah hafal seluruh ayat Al Qur’an dalam usia yang masih belia. Namun mereka tidak mempelajari maknanya. Dan orang tua tidak banyak yang menganjurkan anak-anaknya untuk mempelajari hukum Allah (syariat). Mereka hanya menyekolahkan anak mereka untuk menghafal Al Qur’an di luar kepala dari awal sampai akhir.
Hadis itu kemudian menyebutkan,” Al Qur’an akan dibaca, baik oleh orang-orang yang beriman maupun kafir. Disini, Nabi Saw telah meramalkan bahwa Al Qur’an akan dibaca baik oleh muslim maupun non muslim, Fenomena tersebut sedang terjadi hari ini dalam skala yang luas. Terjemahan al Qur’an sudah tersedia di semua toko buku dan perpustakaan, hampir dalam semua bahasa. Bukan saja para penulis muslim yang mengkaji dan mengomentarai AL Qur’an, tetapi juga orang-orang non muslim yang mengkaji dan mengomentari Al Qur’an tanpa kedalaman pengetahuan atau pemahaman terhadap isi, konteks atau makna yang terkandung dalam ayat-ayatnya.
Namun, Nabi Muhammad Saw mengatakan lebih jauh lagi, Seseorang akan membaca Al qur’an tetapi tidak mendapati orang yang menjadi pengikutnya,” Itu terjadi karena ia membacanya tanpa pengetahuan dan pemahaman agama. Para pemimpin dewasa ini mengatakan bahwa seseorang tidak perlu mempelajari Al Qur’an dari seorang ulama. Mereka mengatakan,” Bacalah sendiri Al Qur’an dan Hadist .” Kebanyakan orang Islam tidak mengikuti arahan sesat itu kemudian menemukan diri mereka terasing, dia kemudian akan membuat ruangan di dalam rumahnya seperti kantor untuk kepentingan keagamaan dan duduk di atas sajadahnya di depan komputer. Orang pada zaman modern telah menciptakan ruang obrolan Islam dan ‘masjid’ di internet.
Dengan mudahnya sekarang setiap muslim bahkan kafir, membuka-buka Al Qur’annya tanpa mempelajarinya secara keseluruhan, memungut satu ayat dan menjadikannya landasan untuk memberikan keputusan tentang sebuah kasus. Alih-alih membuka Al Qur’an untuk mencari petunjuk tentang sebuah persoalan, mereka justru memulainya dengan pendapat mereka sendiri dan kemudian mencari-cari ayat dalam Al Qur’an yang mereka dapat gunakan untuk mendukung pendapat mereka, entah pendapat itu benar atau salah.
Tanpa mengetahui apa yang mungkin dikatakan oleh ayat-ayat lain tentang persoalan tersebut, atau tanpa mengetahui makna sebenarnya dari ayat itu , peristiwa dan kondisi dari turunnya suatu ayat, upaya itu akan menyesatkan dan melahirkan kesalahan (bid’ah) dalam agama. Nabi saw , menggambarkan situasi tersebut 1400 tahun yang lampau dan memperingatkan dengan tegas,” waspadalah terhadap bid’ah yang mereka buat , karena sesungguhnya hal tersebut akan menyesatkan kalian!’
Kini , setiap orang bisa belajar sendiri secara otodidak , menegaskan pendapatnya sendiri dan menolak pendapat orang lain seperti yang diprediksi oleh Nabi Saw bahwa orang cinta kepada pendapatnya sendiri. Orang tidak lagi menerima nasehat dan sangat fanatik dengan keyakinan masing-masing dan tidak peduli dengan masukan orang lain . Hubungan guru-murid hampir-hampir hilang. , padahal hubungan guru-murid dalam Islam ini sangat penting bagi pendidikan Islam. Hubungan guru-murid merupakan landasan untuk menyampaikan pengetahuan keislaman sejak turunnya wahyu pertama. Lagipula, bukanlah Allah bisa saja mengukir wahyu dengan cahaya di atas langit yang bisa dibaca dengan mudah oleh orang-orang Islam? Namun Dia memilih untuk mewahyukan Al Qur’an dan menyampaikannya lewat malaikat kepada para Nabi dan kemudian dari generasi ke generasi. Wahyu terjadi dengan cara seperti itu bukan dengan alasan lain kecuali untuk menekankan bahwa setiap orang harus belajar dari seseorang yang lebih mengetahui. Dan ini sesuai dengan perintah dalam Al Qur’an:
Tanyakanlah olehnu kepada orang-orang yang berilmu, jika tiada mengetahui (Q 21;7)
Nabi Saw sendiri berkali-kali menegaskan bahwa ia belajar Al Qur’an melalui Malaikat Jibril. Jibril menyampaikan Al Qur’an kepada Nabi Saw dan beliau mengajarkannya kepada para sahabatnya, selanjutnya sahabat meneruskannya kepada para tabi’in dan demikian seterusnya dalam rantai tanpa putus.
Prediksi Perang Akhir Zaman Sampai Dengan Kiamat
- Perang akhir zaman atau perang dunia ketiga atau al-malhamah al-kubra, nampaknya akan segera dimulai dengan banyak tanda-tandanya, diantaranya perang di Palestina, perang di Suriah dan ditembaknya pesawat Su-24 Rusia oleh pesawat F 16 Turki.
- Perang berpusat di Syam dan sekitarnya (Suriah, Palestina, Yordania dan Libanon). Sesuai diriwayatkan dalam banyak hadits, antara lain, “ Sesungguhnya benteng kaum muslimin di hari malhamah al kubra (perang besar)yaitu di Ghutoh dekat Damaskus, di antara kota-kota terbaik di Syam." (HR Ahmad, At-Tabrani dan Al-Hakim)
- Sesuai dengan Surat Al-Maa-idah 82-85, maka orang-orang Nashrani lebih dekat dengan umat Islam. Bahkan dalam banyak riwayat hadits bangsa Barat akan banyak yang masuk Islam dan memiliki banyak kelebihan.
- Blok Barat diantaranya, Amerika, Eropa dan negera-negara muslim, seperti Turki, Arab Saudi, Qatar, Mesir dll. Sedang blok Timur, seperti Rusia, Cina, Iran dll.
- Di akhir zaman akan banyak sekali kerusakan, pembunuhan dan fitnah. Fitnah penguasa yang zhalim, seperti Asad di Suriah, As-Sisi di Mesir, fitnah nabi palsu, seperti Mirza Ghulam Ahmad yang membuat agama Ahmadiyah, fitnah ISIS, Syiah, sekulerisme, hedonisme dan puncaknya akan muncul fitnah Dajjal.
- Di Palestina dan sekitarnya akan senantiasa ada mujahidin dari umat Islam yang komitmen dengan kebenaran Islam sampai turunnya nabi Isa as sebagai umat nabi Muhammad saw.
- Muhammad bin Abdullah dari keturunan Al-Hasan bin Ali. Ra.
- Dajjal keluar dari wilayah Timur, Isfahan dibantu 70.000 tentara Yahudi dan bergabung juga 70.000 tentara lain dari Tartar dan Khurasan, berperang melawan umat Islam.
- Dajjal yang bermata satu dan terdapat tulisan kafir diantara matanya akan membawa fitnah dan kerusakan yang hebat. Banyak membuat keajaiban, bahkan mengaku Tuhan. Hadits yang diriwayatkan oleh At-Tamim Ad-Dari, kisah paling kuat tentang Dajjal dan tempat diamana sekarang dia berada.
- Nabi Isa as turun di menara Putih masjid sebelah timur Damasqus Suriah, mengajak kaum Nasrani masuk Islam, menghancurkan salib dan memimpin perang melawan Dajjal dan Yahudi.
- Terjadi perang besar antara umat Islam dengan Yahudi di Palestina, sampai batu dan pohon berbicara kepada umat Islam untuk membunuh Yahudi. Dajjal berhasil di bunuh oleh nabi Isa as di sebuah tempat bernama Lud, dan peperangan dimenangkan oleh umat Islam.
- Ya’juj dan Ma’juj keluar berbondong-bondong menyerang umat Islam. Nabi Isa dan umat Islam berdoa dan ya’juj dan Ma’juj binasa.
- Khilafah Islam tegak, nabi Isa as akan menjadi pemimpin yang adil dan memimpin dunia untuk beberapa tahun lamanya. Umat Islam dalam keadaan aman dan sejahtera.
- Disaat menjelang kiamat juga muncul binatang melata yang dapat berbicara dengan manusia, menjelaskan status manusia, baik yang beriman maupun yang kafir.
- Menjelang kiamat, berhembus angin yang mewafatkan semua umat Islam dimana saja mereka berada.
- Terjadi kerusakan yang merata di seluruh dunia. Termasuk Mekkah dan Madinah.
- Sangkakala hari Kiamat ditiup oleh malaikat, matahari terbit sebelah barat dan mulailah proses kiamat, kerusakan seluruh alam semesta. Kehidupan dunia selesai dan berawal proses kehidupan akhirat. Setiap manusia akan memperoleh balasan sesuai dengan amalnya.
Wallahu a’lam bishawwab
Inilah Empat Nabi Yang Masih Hidup Hingga Akhir Zaman
1. Kisah Nabi Isa AS
Lalu Raja berkata: ” Kita harus memasukinya, tidak boleh tidak.”
1. Cerita ini dikutib dari kitab “ Baidai’iz karangan Syeikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas halaman 166 – 168. Penerbit: Usaha Keluarga s Semarang.
2. Cerita dari Kitab Nuzhatul Majalis Karangan Syeikh Abdul Rohman Ash-Shafuri.
Penerbit Darul Fikri Bairut Halaman 257 – 258. (Salafy Tobat).
3. Kisah Nabi Idris AS
Link Sumber : http://mahessa83.blogspot.com/2015/02/inilah-kisah-empat-nabi-yang-masih-hidup-hingga-akhir-zaman.html#ixzz4WrlXKRBR
Alqur'an menerangkan Dalam Surat Annisaa:157 bahwa Nabi Isa AS tidaklah dibunuh atau di salib oleh orang-orang kafir. Adapun yang mereka salib itu adalah orang yang bentuk rupa dan wajahnya diserupakan oleh Allah SWT seperti Nabi Isa AS (sebagian ulama berpendapat orang yang diserupakan tersebut adalah muridnya yang berkhianat yang bernama Yudas Iskariot). Seperti ucapan kaum kafir "Sesungguhnya kami telah membunuh Almasih, Isa putra Mariyam, Rasul Allah," padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya tetapi yang mereka bunuh adalah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Kecuali mengikuti prasangka belaka mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh adalah Isa.
Nabi Isa AS diselamatkan oleh Allah SWT dengan jalan di angkat ke langit dan ditempatkan pada suatu tempat yang hanya Allah SWT yang tahu. Alqur'an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini. Tetapai (yang sebenarnya) Allah SWT telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah SWT yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Surat Nisaa:158).
2. Kisah Nabi Khidir AS
Pada saat Raja Dzul Qarnain hidup di tahun 322 SM berjalan diatas bumi menuju tepi bumi didampingi dengan Malaikat Rofa'il. Dalam perjalanannya tersebut Raja Dzul Qarnain bertanya kepada malaikat Rofa'il " Wahai malaikat Rofa'il ceritakan kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit,"
Malaikat Rofa’il berkata, “Ibadah para mailaikat di langit di antaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepala selama-lamanya ”.
Kemudian raja berkata, “Alangkah senangnya seandainya aku hidup bertahun-tahun dalam beribadah kepada Allah ”.
Lalu malaikat Rofa’il berkata, “Sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber air bumi, namanya ‘Ainul Hayat’ yang berarti, sumber air hidup. Maka barang siapa yang meminumnya seteguk, maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau sehingga ia mohon kepada Allah agar supaya dimatikan ”.
Kemudianya raja bertanya kepada malaikat Rofa’il, “Apakah kau tahu tempat “Ainun Hayat itu?”.
Mailaikat Rofa’il menjawab, “Bahwa sesungguhnya Ainun Hayat itu berada di bumi yang gelap ”.
Setelah raja mendengar keterangan dari malaikat Rofa’il tentang Ainul hayat, maka raja segera mengumpulkan ‘Alim Ulama’ pada zaman itu, dan raja bertanya kepada mereka tentang Ainul Hayat itu, tetapi mereka menjawab, “Kita tidak tahu khabarnya, namun seoarng yang alim di antara mereka menjawab, “ Sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat Nabi Adam AS, beliau berkata bahwa sesungguhnya Allah meletakkan Ainul Hayat di bumi yang gelap ”.
“Di manakah tempat bumi gelap itu?” tanya raja.
Seorang yang alim menjawab, “Di tempat keluarnya matahari”.
Kemudian raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu raja bertanya kepada sahabatnya. “Kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap ?”.
Para sahabat menjawab, “Kuda betina yang perawan”.
Kemudian raja mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang perawan-perawan, lalu raja memilih-milih di antara tentaranya, sebanyak 6000 orang dipilih yang cendikiawan dan yang ahli mencambuk.
Di antara mereka adalah Nabi Khidir AS, bahkan beliau menjabat sebagai Perdana Menteri. Kemudian berjalanlah mereka dan Nabi Khidir AS berjalan di depan pasukannya dan mereka jumpai dalam perjalanan, bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat pada arah kiblat.
Kemudian mereka tidak berhenti-henti menempuh perjalanan dalam waktu 12 tahun, sehingga sampai ditepi bumi yang gelap itu, ternyata gelapnya itu memancar seperti asap, bukan seperti gelapnya waktu malam. Kemudian seorang yang sangat cendikiawan mencegah Raja masuk ke tempat gelap itu dan tentara-tentaranya, berkata ia kepada raja. ”Wahai Raja, sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk tempat yang gelap ini karena tempat yang gelap ini berbahaya. ”
Kemudian ketika Raja hendak masuk, maka meraka semua membiarkannya. Kemudian Raja berkata kepada pasukannya: ”Diamlah, tunggulah kalian ditempat ini selama 12 tahun, jika aku bisa datang pada kalian dalam masa 12 tahun itu, maka kedatanganku dan menunggu kalian termasuk baik, dan jika aku tidak datang sampai 12 tahun, maka pulanglah kembali ke negeri kalian”.
Kemudian raja bertanya kepada Malaikat Rofa’il: ” Apabila kita melewati tempat yang gelap ini, apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita ?”.
“Tidak bisa kelihatan”,jawab malaikat Rofa’il,” akan tetapi aku memberimu sebuah merjan atau mutiara, jika merjan itu ke atas bumi, maka mutiara tersebut dapat menjerit dengan suara yang keras, dengan demikian maka kawan- kawan kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian.”
Kemudian Raja Iskandar Dzul Qurnain masuk ke tempat yang gelap itu bersama sekelompok pasukannya, mereka berjalan di tempat yang gelap itu selama 18 hari tidak pernah melihat matahari dan bulan, tidak pernah melihat malam dan siang, tidak pernah melihat burung dan binatang liar, sedangkan raja berjalan dengan didampingi oleh Nabi Khidlir AS.
Di saat mereka berjalan, maka Allah SWT memberi wahyu keapda Nabi Khidlir AS, ”Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat ini Aku khususkan untuk kamu ”.
Setelah Nabi Khidlir menerima wahyu tersebut, kemudian beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya: “ Berhentilah kalian di tempat kalian masing-masing dan janganlah kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku datang kepada kalian. ”
Kemudian beliau berjalan menuju ke sebelah kanan jurang, maka didapatilah oleh beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu. Kemudian Nabi Khidlir AS turun dari kudanya dan beliau langsung melepas pakaiannya dan turun ke “Ainul Hayat” (sumber air kehidupan) tersebut, dan beliau terus mandi dan minum sumber air kehidupan tersebut, maka dirasakan oleh beliau airnya lebih manis daripada madu. Setelah beliau mandi dan minum Ainul hayat tersebut, kemudian beliau keluar dari tempat Ainul Hayat itu terus menemui Raja Iskandar Dzulkarnain, sedangkan raja tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Nabi Khidlir AS, tentang melihat Ainul Hayat dan mandi.
(Menurut riwayat yang diceritakan oleh Wahab bin Munabbah), dia berkata, bahwa Nabi Khidlir AS adalah anak dari bibi Raja Iskandar Dzul Qarnain. Dan raja Iskandar Dzulkarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba tampak oleh Raja sinar seperti kilat, maka terlihat oleh Raja, bumi yang berpasir merah dan terdengar oleh raja suara gemercik di bawah kaki kuda, kemudian Raja bertanya kepada Malaikat Rofa’il: “Gemercik ini adalah suara benda apabila seseorang mengambilnya, niscaya ia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya, niscaya ia akan menyesal juga. ”
Kemudian di antara pasukan ada yang membawanya namun sedikit, setelah mereka keluar dari tempat yang gelap itu, ternyata bahwa benda tersebut adalah yakut yang berwarna merah dan jambrut yang berwarna hijau, maka menyesallah pasukan yang mengambil itu karena mengambilnya hanya sedikit, demikianlah pula pasukan yang tidak mengambilnya, bahkan lebih menyesal. Diriwayatkan oleh Ats-tsa’Labi dari: Iman Ali Rodliayllohu ‘ anhu.
2. Cerita dari Kitab Nuzhatul Majalis Karangan Syeikh Abdul Rohman Ash-Shafuri.
Penerbit Darul Fikri Bairut Halaman 257 – 258. (Salafy Tobat).
3. Kisah Nabi Idris AS
Lalu keduanya menerusakan perjalanan sampai empat hari lamanya dan selama itu pula Nabi Idris AS menemukan keanehan yang ada pada Malaikat itu dan Nabi Idris AS bertanya: ”Hai tuan, kamu ini sebenarnya siapa?”,
Malaikat itu menjawab: ”Saya adalah malaikat pencabut nyawa”.
Nabi Idris AS bertanya:” Apakah kamu akan mencabut nyawa manusia?”,
Malaikat menjawab:”Ya”,
Nabi Idris AS bertanya: ”Apakah kamu juga mencabut nyawa selama dalam perjalanan bersama saya?”,
Malaikat menjawab: ”Ya, saya telah mencabut beberapa nyawa manusia dan sesungguhnya nyawa manusia itu adalah bagaikan hidangan makanan, sebagai mana kamu menghadapi sesuap makanan saja”.
Nabi Idris AS berkata: ”Dan apakah kamu datang ini untuk mencabut nyawa saya atau sekedar berkunjung?”,
Malaikat menjawab: ”Saya datang hanya untuk berkunjung”,
Nabi Idris AS berkata: ”kalau begitu saya punya hajat kepadamu”,
Malaikat menjawab: ”Hajat apa, hai Nabi Idris?”
Nabi Idris AS berkata: ”Saya ingin agar kamu mencabut nyawa saya, lalu memohonlah kepada Allah untuk menghidupkan saya sehingga saya bisa beribadah kepada Allah sesudah merasakan sakitnya mati”.
Malaikat menjawab: ”Sungguh saya tidak bisa mencabut nyawa seseorang tanpa seijin Allah”.
Lalu Allah SWT berfirman kepada Malaikat: ”Cabutlah nyawa Idris!”.
Kemudian malaikat itu mencabut nyawa Nabi Idris AS dan matilah Nabi Idris AS lalu Malaikat menangis sambil merendahkan diri untuk memohon kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi Idris AS kembali, kemudian Allah menghidupkan Nabi Idris AS, lalu malaikat bertanya: ”Hai Nabi Idris bagaimana rasanya mati itu?”.
Nabi Idris AS berkata:”Sungguh rasanya mati itu bagaikan binatang yang dikuliti dalam keadaan masih hidup, sedang rasa mati itu melebihi 100X lipat rasa sakit binatang yang dikuliti dalam keadaan masih hidup”.
Malaikat menjawab:”Hai Nabi Idris, padahal saya mencabut nyawamu itu dengan cara hati-hati dan sangat halus dan ini belum pernah saya lakukan kepada siapapun”.
Nabi Idris AS berkata: ”Saya mempunyai hajat yang lain kepadamu, yaitu ingin melihat neraka jahannam, agar saat melihat itu saya lebih banyak beribadah kepada Allah”.
Malaikat menjawab: ”Sungguh saya tidak bisa masuk neraka jahannam tanpa ada izin dari Allah”, lalu Allah SWT berfirman kepada Malaikat: ”Pergilah kamu bersama Nabi Idris ke neraka jahannam”.
Kemudian malaikat bersama Nabi Idris AS pergi ke neraka jahannam, maka Nabi Idris AS dapat melihat segala yang dipersiapkan untuk menyiksa di neraka jahannam, lalu keduanya kembali dari neraka jahannam. Nabi Idris AS berkata: ”Saya punya hajat lagi kepada kamu, agar kamu mengajakku pergi ke syurga,dan setelah itu saya akan menjadi hamba yang lebih taat dalam beragama”.
Malaikat berkata: ”Saya tidak bisa masuk syurga tanpa ada ijin dari Allah”.
Lalu Allah SWT berfirman: ”Hai Malaikat pergilah kamu bersama Idris ke syurga”.
Dan keduanya pergi ke syurga dan berhanti di depan pintu syurga, maka Nabi Idris AS dapat melihat segala kenikmatan yang ada dalam syurga, melihat kerajaan yang banyak, melihat anugerah yang banyak dan melihat pepohonan dan buah-buahan yang beraneka macam ragamnya.
Nabi Idris berkata: ”Wahai Malaikat, saya telah merasakan mati, telah melihat segala macam siksaan dalam neraka, lalu mohonlah kepada Allah, agar ia memberi izin saya masuk ke syurga, sehingga saya dapat minum air syurga dan sakit saya menjadi hilang serta terhindar dari neraka jahannam”.
Lalu Allah Berfirman kepada malaikat: ”Masuklah kamu ke syurga bersama Idris”, kemudian keduanya masuk syurga dan Nabi Idris AS meletakan sandalnya di bawah salah satu pohon di syurga, dan setelah keluar dari syurga.Nabi Idris berkata kepada Malaikat: ”Sungguh sandal saya tertinggal di syurga, maka kembalikan saya ke syurga”, dan setelah Nabi Idris AS tiba di syurga, Nabi Idris AS tidak mau di ajak keluar, ia ingin tetap tinggal dalam syurga, hingga Malaikat berteriak:”Hai Nabi Idris, keluarlah”, dan Nabi Idris AS tetap tidak mau keluar, dan berkata: ” Karena Allah telah berfirman”: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…”(Q.Surat Ali’imran ayat 185), Sedang saya telah merasakan mati.
Dan Allah Berfirman: “Dan tidak seorangpun darimu, melainkan mendatangi neraka itu….” (Q.Surat Maryam ayat 71). Dan sungguh saya telah memasuki neraka jahannam, dan Allah juga berfirman: “…….. dan sekali-kali mereka tidak akan di keluarkan dari padanya (syurga)”. (Q.Surat AL Hijr ayat 48)”.
Malaikat berkata: ”Lantas siapa yang akan mengeluarkan mu?”.
Lalu Allah berfirman kapada Malaikat: ”Tinggalkanlah Nabi Idris di syurga, sungguh Aku telah menetapkannya, bahwa ia termasuk ahli syurga”, kemudian Malaikat itu meninggalkan Nabi Idris AS di syurga dan tetaplah Nabi Idris AS berada dalam syurga untuk selama-lamanya.
4. Kisah Nabi Ilyas AS
Ketika Nabi Ilyas AS sedang beristirahat, datanglah seorang Malaikat kepada Nabi Ilyas AS untuk menjemput ruhnya. Mendengar berita tersebut Nabi Ilyas AS menjadi sedih dan menangis.
"Mengapa Engkau bersedih," tanya Malaikat Maut
"Tidak tahulah," kata Nabi Ilyas AS.
"Apakah Engkau bersedih karena akan meninggalkan dunia dan takut menghadapi maut?" tanya Malaikat.
"Tidak, tiada sesuatu yang aku sesali kecuali aku menyesal tidak boleh lagi berdzikir kepada Allah SWT, Sementara yang masih hidup boleh terus berdzikir memuji Allah SWT," jawab Nabi Ilyas AS.
Saat itu Allah SWT menurunkan wahyu kepada Malaikat agar menunda pencabutan nyawa dan memberi kesempatan kepada Nabi Ilyas AS untuk berdzikir sesuai dengan permintaannya. Nabi Ilyas AS terus ingin hidup semata-mata karena ingin berdzikir kepada Allah SWT, maka berdzikirlah Nabi Ilyas AS selam hidupnya.
"Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berdzikir kepada-Ku sampai akhir zaman," firman Allah SWT.
Demikianlah Kisah Empat Nabi Yang Tetap Hidup Hingga Akhir Zaman. Jika masih ada penyampaian kata yang kurang agar di maklumi dan diberikan komentar yang lebih baik lagi.
Link Sumber : http://mahessa83.blogspot.com/2015/02/inilah-kisah-empat-nabi-yang-masih-hidup-hingga-akhir-zaman.html#ixzz4WrlXKRBR
Langganan:
Postingan (Atom)